Ketua Perpadi Sumut, H Ardhi Kusno (kanan depan) bersama sejumlah anggota Perpadi Sumut, menjelang keberangkatan mengikuti Munas ke Solo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (14/01/2025). Foto Ist |
Medan – Sebanyak enam pengurus DPD Perkumpulan Pengusaha Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sumatera Utara bakal mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) di Diamond Solo Convention Hall Center, kawasan Jalan Slamet Riyadi Solo, Provinsi Jawa Tengah, 14-16 Januari 2025. Dipimpin langsung Ketua Perpadi Sumut, H Ardhi Kusno, rombongan kecil tersebut bakal mengusung aspirasi pelaku usaha penggilingan padi yang meminta pihak Bulog menyesuaikan harga pembelian beras kelas premium milik mereka.
“Hari ini kita berangkat ke Solo dan nanti transit terlebih dahulu di Jakarta untuk hadir dalam Munas Perpadi tahun 2025,” papar Ardhi Kusno via telepon seluler di Kuala Namu International Airport, menjelang keberangkatan ke Solo, Selasa (14/01/2025) pagi.
Menurutnya, Munas Perpadi tahun 2025 ini tergolong penting. Selain memilih Ketua Umum Perpadi dan jajarannya untuk lima tahun ke depan, kegiatan yang bakal dibuka Presiden Prabowo Subianto tersebut akan diwarnai dengan penandatanganan Perjanjian Kontrak Kerjasama pihak Perum Bulog dan DPP Perpadi terkait pengadaan beras cadangan pemerintah tahun 2025. Melalui kerjasama tersebut, pihak Bulog akan menampung padi petani, baik secara langsung atau pun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta beras dari mitra kerja seperti Perpadi.
“Pihak Perpadi terlibat langsung dalam proses produksi dari gabah menjadi beras, termasuk mendistribusikannya ke masyarakat,” ujar Ardhi Kusno yang berangkat ke Solo bersama Wakil Ketua, H Fuad dan HM Juwaini, Sekretaris H Eryadi Zaidun, serta Ketua DPC Perpadi Kabupaten Serdangbedagai, Bambang didampingi unsur pengurus, Abdullah Amru.
Tak hanya itu, lanjutnya, dalam Munas Perpadi juga akan dilaunching program pemberian Kredit Usaha Rakyat dari perbankan pemerintah dengan bunga relatif rendah yakni tiga persen per tahun bagi anggota Perpadi untuk modernisasi mesin penggilingan padi.
“Revitalisasi mesin penggilingan padi menjadi syarat mutlak untuk menghasilkan beras berkualitas dan aman untuk dikonsumsi masyarakat,” tegasnya.
Pada Munas tersebut, kata Ardhi Kusno, pihak DPP Perpadi juga secara resmi menyatakan kesiapannya mendukung program swasembada pangan nasional yang ditargetkan paling lambat pada tahun 2027 telah terwujud.
“Swasembada pangan menjadi syarat mutlak untuk ketahanan pangan nasional,” tandasnya. Fey