“Setelah melakukan perawatan rutin, baik melakukan penyiraman, penyemprotan pestisida maupun pemupukan, kondisi tanaman anggur ini sudah semakin membaik,” papar praktisi tanaman anggur Sumatera Utara, H Karyono, dihadapan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketapang TPH Sumut, M Syafnurdin Asroi, yang khusus melakukan monitoring pertanaman anggur di lokasi itu bersama Kasubbag Umum, Syarifuddin Siregar serta Kasubbag Keuangan dan Aset, Edy Warsito, Jumat (07/12/2024).
Ia mengingatkan kepada kedua personil Petugas Penyuluh Lapang (PPL) di Kecamatan Laguboti, yakni Patuan Lubis dan Dame Ida Basa Tambunan, untuk segera melakukan sejumlah langkah dalam upaya merencanakan pembuahan, setelah kondisi pertanaman sepenuhnya pulih dari serangan hama dan penyakit.
“Lakukan Exel Break dan pruning untuk merencanakan pembuahan,” tukasnya.
Sembari mempraktikkan caranya, Anggota Komunitas Anggur Sumut ini menjelaskan, Exel Break merupakan upaya memotong cabang tersier atau cabang pembuahan yang telah memiliki minimal 15 daun utama untuk menghentikan pertumbuhan cabang. Sementara pruning adalah pemangkasan untuk merangsang pertumbuhan buah.
“Exel break terus dilakukan sampai pohon sudah siap untuk di pruning,” ujarnya.
Karyono mengemukakan, pemangkasan memungkinkan nutrisi yang diserap akar dapat fokus pada cabang yang masih tersisa. Nutrisi ini yang akan mendukung produksinya. Ketika tanaman sudah berumur 1 tahun, lanjutnya, maka perlu diaplikasikan pupuk generatif dalam kurun waktu satu minggu sekali selama sebulan, sebelum dilakukan pemangkasan.
“Untuk pemangkasan, cari cabang yang sudah berkayu, kemudian cari tiga sampai lima tunas bud (tunas baru yang muncul setelah tanaman anggur bangun dari masa dormansi musim dingin, red) paling besar yang berurutan dan letaknya paling bawah, potong tunas bud yang besar dan buang semua tunas air,” urainya.
Kondisi pertanaman anggur di Desa Pintu Bosi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (06/12/2024). Foto Fey |
“Ternyata tanaman anggur ini masih bisa juga diselamatkan setelah rusak parah akibat hama penyakit,” ungkap Dame Ida Basa Tambunan.
Namun, pihaknya mengaku heran saat menyaksikan H Karyono, tanpa ragu, memotong bagian tanaman anggur yang sudah berbunga. Kali ini, Plh Kabid Penyuluhan Dinas Ketapang TPH Sumut, M Syafnurdin Asroi, segera berkomentar.
“Itu dimaksudkan agar terjadi keseragaman dalam pembuahan dalam satu batang tanaman anggur,” tukasnya.
Pria yang karib disapa Asroi ini juga mengapresiasi upaya penyelamatan tanaman anggur tersebut.
“Tidak sampai satu bulan setelah dilakukan perlakuan khusus, tanaman anggur ini mulai membaik dari kondisi rusak akibat serangan hama penyakit,” sebut Asroi yang terakhir berkunjung pada 14 Nopember 2024 silam.
Ia berharap, kedua PPL terus berkoordinasi dengan H Karyono seputar perkembangan tanaman anggur di Laguboti agar pertumbuhannya sesuai seperti yang direncanakan sebelumnya.
“Jangan ragu untuk melakukan video call dengan Pak Karyono untuk memperlihatkan perkembangan tanaman anggur disini,” imbaunya. Fey