|

2025, Target Padi Sumut Bertambah

Mentan Andi Amran Sulaiman, saat berbicara kepada awak media saat hadir dalam kegiatan Rakor Brigade Pangan di Hotel Four Points, kawasan Jalan Gatot Subroto Medan, Selasa (10/12/2024) malam. Foto Ist
Medan – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ‘menantang' pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menambah target produksi padi hingga 700 ribu ton pada tahun 2025 mendatang dari rencana semula berkisar 409.047 ton dari luas areal tambahan.

“Kalau ini bisa tercapai, In Sya Allah bantuan 2026 akan kami tambah lagi,” janji Mentan dalam Rapat Koordinasi Brigade Pangan di Hotel Four Points, kawasan Jalan Gatot Subroto Medan, Selasa (10/12/2024) malam.

Ia meyakini, target tersebut bisa diwujudkan melalui program cetak sawah dan Optimalisasi lahan (Oplah), serta peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari satu kali tanam menjadi tiga dalam setahun. Dikemukakannya, selama ini produksi pangan di Sumut belum dilakukan secara optimal. Indikasi tersebut bisa terlihat dari sejumlah daerah yang masih menerapkan pola tanam dua kali, bahkan satu kali dalam setahun, dengan beragam kendala, seperti air dan pupuk.

“Kita sudah hitung tambahan bantuan pupuk naik Rp1,2 triliun dan bantuan langsung dari Kementerian Pertanian mencapai Rp380 miliar, sehingga IP (Indeks Pertanaman, red) harus didorong tiga, bahkan empat kali dalam setahun,” ujar Mentan.

Diakuinya, Presiden Prabowo menginstruksikan pihak Kementan untuk terus memperhatikan sarana produksi petani dan memberikan solusi yang cepat dan tepat untuk setiap kendala dalam peningkatan produksi pangan.

“Hari ini kami hadir di Sumatera Utara, kita mau bantu petani, turun, kontrol, cek langsung ke lapangan,” tukasnya.

Mentan Amran Sulaiman juga memastikan penyelesaian beragam hambatan dalam sektor pertanian yang dialami para petani Sumut. Beberapa diantaranya seperti pembangunan tanggul sepanjang 3 kilometer di wilayah Kabupaten Serdangbedagai, serta perbaikan dan pembangunan irigasi di sejumlah kabupaten sentra pertanaman padi. Menurutnya, berbagai hambatan itu yang mengakibatkan peningkatan produksi padi Sumut relatif lebih kecil pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun 2024, produksi padi Sumatera Utara  berkisar 2.154.117 ton, atau hanya meningkat sebesar 3,19 persen dari tahun 2023 sebanyak 2.087.474 ton,” urainya.

Kendati demikian, Mentan Amran Sulaiman optimistis, provinsi ini bakal mampu meningkatkan produksi padinya lebih signifikan mulai tahun 2025 melalui beragam program, utamanya Oplah dan penguatan Brigade Pangan.

Sementara, Plh Sekretaris Daerah (Sekda Sumut, Arman Effendy Pohan, mengklaim, program Oplah telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pada tahun 2024, misalnya, dari target Oplah seluas 30.442 Hektar (Ha), telah terealisasi seluas 28.220 Ha (92,70%), dan sisanya segera dilakukan pertanaman.

Hal itu dibenarkan Plt Dirjen Perkebunan Kementan, Heru Tri Widiarto, selaku penanggungjawab program Oplah Wilayah Sumut.

“Ditargetkan areal yang belum tanam seluas 2.222 hektar lagi di Kabupaten Langkat sudah terealisasi dalam minggu ini,” sebutnya.

Heru menyatakan, alokasi target Oplah Sumut seluas 80.752 Ha yang dilaksanakan pada tahun 2024 dan 2025. Di tahun 2024, lanjutnya, dikerjakan seluas 30.442 Ha pada 14 kabupaten dan tahun 2025 seluas 50.310 Ha di tujuh kabupaten.

Di sela kegiatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumut, H Rajali, menyebutkan, target areal tambahan untuk tanaman padi seluas 80.752 Ha pada tahun 2025. Pihaknya berharap, terdapat peningkatan produksi padi sebanyak 409.047 ton dari luas areal tambahan tersebut, sehingga produksi beras sebanyak 1,24 juta ton di tahun 2024, meningkat menjadi 1,64 juta ton pada 2025.

“Tadi Bapak Menteri Pertanian bilang, target itu bisa diperbesar, sehingga setelah disepakati seluruh kepala dinas yang hadir, target itu direvisi menjadi 700 ribu ton dari angka 409.047 ton,” paparnya yang saat itu didampingi sejumlah pejabat eselon III lingkup Dinas Ketapang TPH Sumut, diantaranya Kepala Bidang Sarana Prasarana, Heru Suwondo, Kepala Bidang Hortikultura, Lambok Turnip, serta Kepala UPTD Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan, H Marino. Fey



Komentar

Berita Terkini