|

Petani Anggur harus Tega!

Sejumlah pejabat setara eselon IV Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, ikut memangkas dan merapikan tanaman anggur di lahan percontohan, Desa Pintu Bosi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba, Kamis (12/09/2024) sore. Foto Fey 
Laguboti – Praktisi tanaman anggur dari Komunitas Anggur Sumut, H Karyono, membagikan kiat sukses agar anggur berbuah maksimal.

“Petani anggur harus tega,” ujarnya dihadapan dua personil Penyuluh Pertanian Lapang Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba, Patuan Lubis dan Dame Ida Basa Tambunan, di lokasi percontohan tanaman anggur Desa Pintu Bosi, Kamis (12/09/2024) sore.

Maksud bersikap tega, kata pria yang karib disapa Mas Young ini, setiap petani anggur harus mencermati pertumbuhan tanamannya sejak awal. Apalagi, tanaman anggur akan mulai berbuah di usia  tujuh hingga delapan bulan setelah tanam. 

“Jangan biarkan batangnya menjalar kemana-mana dan tanamannya berdaun rimbun karena justru menghambat pertumbuhannya akibat kekurangan nutrisi,” sarannya yang berkunjung ke lokasi pertanaman anggur bersama Sub-Koordinator Kelembagaan Bidang Penyuluhan Dinas Ketapang TPH Sumut, M Syafnurdin Asroi dan sejumlah pejabat eselon IV lingkup dinas tersebut.

Ia menyatakan, setiap petani juga bisa merencanakan panen buah anggur melalui sejumlah upaya, diantaranya melakukan penyiraman dan pemupukan secara rutin, serta pemangkasan.

Mas Young mengklaim, pemangkasan merupakan satu dari serangkaian proses yang tak boleh dilewatkan ketika menanam anggur. Caranya, melalui teknik pemangkasan bentuk dan produksi. 

“Memangkas tanaman anggur juga dilakukan untuk menjaga kesehatan tanaman,” ujarnya.

Ia menjelaskan, di usia tanam empat bulan seperti di lahan tanaman anggur Desa Pintu Bosi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba tersebut, diprioritaskan untuk melakukan pemangkasan bentuk sesuai keinginan pemilik.

“Biarkan tanaman anggur menjalar hingga mencapai 150 sentimeter atau selama tiga bulan setelah ditanam, sebelum memotong pucuk batang yang kondisi kulitnya menguning,” urainya.

Nantinya, dari bekas potongan tersebut muncul tiga tunas baru yang bisa diatur arah pertumbuhannya sesuai keinginan pemilik. Tunas baru tersebut tinggal diarahkan ke atas, kerap disebit cabang primer, serta dua lainnya ke kanan dan kiri (cabang sekunder).

“Tunggu cabang primer dan sekunder itu menjalar kira-kira sepanjang 1,5 meter, sesuai kebutuhan, baru dipangkas lagi dan akan muncul lagi tunas-tunas baru,” ungkapnya sembari memperlihatkan batang tanaman anggur dimaksud.

Seorang PPL Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, Patuan Lubis (paling kanan), mempraktekkan cara memangkas dedaunan tanaman anggur, Kamis (12/09/2024). Foto Fey
Sementara, Mas Young menambahkan, pemangkasan produksi dilakukan untuk membantu merangsang pertumbuhan buah anggur yang berkualitas. 

“Untuk pemangkasan produksi, terlebih dahulu lakukan pemupukan dan penyiraman pada tanaman, sebelum memotong salah satu cabangnya, dan tunggu selama dua minggu sampai muncul tunas baru yang lebih produktif,” sebutnya.

Salah seorang PPL, Patuan Lubis,  berterimakasih karena diberi kepercayaan untuk merawat tanaman anggur di lahan percontohan Desa Pintu Bosi. 

“Di lahan percontohan ini, kami berdua bisa praktek secara langsung cara menanam dan merawat tanaman anggur dari ahlinya,” pujinya.

Menurut Syafnurdin Asroi, pihaknya sengaja menghadirkan praktisi tanaman anggur untuk menambah wawasan para PPL di Laguboti. Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh akan disosialisasikan ke lingkungan tempat tinggalnya dan rekan-rekan PPL lain.

“Semoga pengetahuan ini bisa disosialisasikan ke masyarakat agar tanaman anggur menjadi populer di Kabupaten Toba,” tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini