|

Perpadi Sumut bakal Produksi Benih Padi

Ketua DPD Perpadi Sumut, H Ardhi Kusno dan Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, memperlihatkan lembar MoU yang telah ditandatangani kedua belah pihak,di Kantor Dinas Ketapang TPH Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Selasa (09/07/2024). Foto Fey  

Medan – Inovasi mulai dilakukan para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Pengusaha Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sumut. Salah satunya, mengimbau para anggota untuk kembali memproduksi benih padi sebagai upaya membantu provinsi ini mempertahankan predikat  ‘Lumbung Pangan’ nasional.

“Kita siap membina anggota Perpadi yang pernah menjadi penangkar benih padi untuk kembali menjadi penangkar benih,” ungkap Ketua DPD Perpadi Sumut, H Ardhi Kusno, saat hadir pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) DPD Perpadi Sumut-Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumut, di Kantor Dinas Ketapang TPH Sumut, Jalan AH Nasution No 6 Medan, Selasa (09/07/2024).

Dikemukakannya, sejumlah anggota Perpadi Sumut, diantaranya di Kabupaten Deliserdang dan Langkat, sebelumnya sempat menjadi penangkar benih padi. Namun, harga jual yang tidak sesuai dengan biaya produksi menghambat pemasaran, sehingga pelaku usaha tidak melanjutkannya. 

“Ini akan kita coba kembali membina mereka agar bersedia menjadi penangkar benih padi lagi dengan memudahkan prosedur pengurusannya,” sebut Ardhi Kusno yang saat itu didampingi Wakil Ketua Perpadi Sumut, H Fuad, Sekretaris H Eryadi Zaidun, Bendahara H Kibar Hutabarat, Koordinator Promosi dan Informasi, H Iman Rahmat Catur, Ketua DPC Perpadi Deliserdang, Ramli dan Ketua DPC Perpadi Langkat, Wasno.

Ia menyadari, ketersediaan benih berkualitas menjadi syarat mutlak keberhasilan suatu pertanaman. Apalagi, lanjutnya, benih padi bernilai ekonomis dibanding menjual gabah untuk konsumsi.

“Sebagai tahap awal, kita sudah menjajaki kesediaan anggota Perpadi di Kabupaten Deliserdang dan Langkat untuk kembali menjadi penangkar padi,” tegasnya dihadapan Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali dan sejumlah pejabat eselon III dijajarannya.

Sejumlah pejabat Eselon III di jajaran Dinas Ketapang TPH Sumut menghadiri acara MoU pihak Dinas Ketapang TPH Sumut dengan DPD Perpadi Sumut, di kantor dinas tersebut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Selasa (09/07/2024). Foto Fey
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali menjelaskan, kebutuhan benih padi berkualitas untuk para petani di Sumut pada tahun 2024 cukup banyak. Memasang target produksi sebanyak 2.648.660 ton beras dari 4.158.022 Gabah Kering Giling (GKG), pihaknya berencana memanfaatkan areal seluas 807.086 hektar (ha) dengan luas panen berkisar 790.839 ha. Diharapkan, produksi sebanyak 2.648.660 ton beras itu mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Sumut yang mencapai 2.127.141 ton beras, atau surplus sebanyak 521.519 ton beras.

“Bila diasumsikan setiap hektar pertanaman membutuhkan 25 kilogram benih padi, maka untuk memenuhi luas pertanaman 807.086 hektar, kita membutuhkan benih padi sebanyak 32.283,44 ton benih padi,” urainya.

Tidak hanya benih berkualitas, kata Rajali, sejumlah hambatan juga masih menghadang pembangunan pertanian di sektor ketahanan pangan, tanaman pangan dan hortikultura Sumut. Beberapa diantaranya seperti, minimnya infrastruktur jaringan irigasi, keterbatasan sarana produksi pertanian, serta dampak perubahan iklim yang mengakibatkan meningkatnya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

“Beragam upaya sudah kita lakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis nasional,” tukasnya.

Rajali menambahkan,pihak Kementerian Pertanian (Kementan) juga mempercayakan Sumut melaksanakan program Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui Optimalisasi lahan (Opla) rawa seluas 30.442 ha dari target nasional seluas 400 ribu ha, dan pompanisasi di lahan seluas 49.704 ha dari target nasional seluas 1.140.195 ha, untuk mendukung program antisipasi darurat pangan nasional. 

"Kita berharap dukunga dari berbagai pihak, termasuk DPD Perpadi Sumatera UTara, agar target itu bisa terwujud," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Rajali juga mengharapkan kerja sama dengan DPD Perpadi Sumut mampu mendeteksi ketersediaan beras/padi di Sumut, sekaligus mengawasi peredarannya. 

"Data tahun 2019, hampir sebesar 40 persen ketersediaan beras berada di kilang padi, sementara sisanya tidak tahu secara pasti peredarannya," ujar Rajali.  

Pihaknya juga menyarankan DPD Perpadi menjalin kerja sama dengan Satgas Pangan Sumut, utamanya Polda Sumut,bila menemukan hambatan saat melakukan pendataan beras di lapangan.

"Kita tidak mempertanyakan harga jual mereka ke pasaran, tapi hanya ingin mengetahui ketersediaan dan peredaran beras mereka," tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini