|

Bibit Anggur untuk PPL Laguboti

Sub-Koordinator Kelembagaan Bidang Penyuluhan Dinas Ketapang TPH Sumut, M Syafnurdin Asroi (kanan), menyerahkan bibit anggur kepada perwakilan PPL di Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba, Patuan Lubis, di Desa Pintu Bosi pada pekan lalu. Foto Fey 

    Laguboti - Keseriusan para personil Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara mengikuti pelatihan merawat tanaman anggur selama satu bulan terakhir, berbuah manis. Sebatang bibit tanaman anggur berbagai varietas berusia dua bulan, masing-masing diberikan sebagai ganjarannya.

    “Tanam dan rawat bibit anggur ini dengan sebaik-baiknya agar bisa berbuah secara maksimal,” pesan Sub-Koordinator Kelembagaan Petani, M Syafnurdin Asroi, saat melakukan monitoring pertanaman di wilayah Desa Pintu Bosi Kecamatan Laguboti, pekan lalu.

    Ia mengemukakan, pemberian bibit anggur tersebut sebagai apresiasi untuk para petugas Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) di Kecamatan Laguboti agar lebih bersemangat dalam melakukan budidaya anggur. Apalagi, anggur terbukti telah memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain dikonsumsi sebagai buah segar, bibitnya juga tergolong berharga mahal. 

   “Melalui petugas PPL, kita berharap tanaman anggur bisa diminati masyarakat di Kecamatan Laguboti,” sebut Asroi yang saat itu hadir bersama Kasubbag Umum Dinas Ketapang TPH Sumut, Syarifuddin Siregar, Kasubbag Keuangan dan Aset, Edy Warsito, Kasubbag Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Benih Induk Hortikultura Gedung Johor, Riki dan Kasubbag Tata Usaha Usaha UPTD Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan (PTPH dan PMKP) Sumut, M Sa'adi.

    Ia mengemukakan, varietas bibit anggur yang diberikan, diantaranya Ninel, Baikonnur dan Everest.  “Selain relatif mudah berbuah, rasanya juga sangat manis,” ungkap Asroi.

Praktisi tanaman anggur yang juga anggota Komunitas Anggur Sumatera Utara, H Karyono, mempraktekkan cara pemangkasan pada daun tanaman anggur di Desa Pintu Bosi Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba, pekan lalu. Foto Fey 
Pemberian bibit anggur tersebut disambut gembira salah seorang petugas PPL, Patuan Lubis. 

    “Setelah mengikuti pelatihan buddidaya anggur, saya yakin bisa menanam dan merawat bibit ini agar bisa berbuah secara maksimal,” tuturnya.

   Patuan Lubis mengaku akan memanfaatkan halaman di depan rumahnya untuk bertanam anggur dengan menggunakan planter bag. 

    “Hanya ada tersisa tanah kosong di depan rumah,” tukasnya.

   Pada kesempatan itu, Praktisi Tanaman Anggur, H Karyono, menyatakan, tanaman anggur tidak membutuhkan lahan yang luas. Namun, Anggota Komunitas Anggur Sumatera Utara ini mengingatkan ancaman penyakit pada akar dan daun saat masa pertumbuhan. Untuk itu, disarankan menggunakan atap plastik UV yang mampu meredam panas sinar matahari hingga 14% dan curah hujan. Bila tidak, lanjutnya, daun anggur akan rusak akibat terpapar sinar matahari dan air hujan.

   “Menggunakan atap plastik UV akan semakin memudahkan kita merawat tanaman anggur, selain disiram dan dipupuk secara rutin,” sebutnya. Fey

 

Komentar

Berita Terkini