|

Berharap Angka Prevalensi Stunting Sumut Satu Digit

Pj Gubsu Hassanudin memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Sumut di Hotel Santika Dyandra, kawasan Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Selasa (21/05/2024). Foto Ist 

    Medan- Sejumlah upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dalam upaya mewujudkan harapan akan prevalensi di angka satu digit pada tahun 2024. Tahun lalu, prevalensi stunting Suut berada di angka 18,9%.  

     “Harapannya ketika dilaksanakan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di bulan Oktober 2024 nanti, kita dapat bersama-sama mencapai angka 14%, bahkan di bawah lagi, angka satu digit, kenapa tidak?” papar Pj Gubernur Hassanudin, saat memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sumut di Hotel Santika Dyandra, kawasan Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Selasa (21/05/2024).

        Selain SKI, lanjutnya, pada Oktober 2024 juga dilakukan evaluasi aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) untuk menentukan capaian, baik untuk level nasional, provinsi maupun kabupaten/kota. Nantinya data SKI dan E-PPBGM akan saling berkonfirmasi.

        “Tapi dengan catatan 100% (balita) diukur, kalau tidak hadir ke Posyandu, maka saya minta untuk jemput bola,” ungkapnya.

        Pada kesempatan itu, Hassanudin mengimbau masyarakat untuk datang ke Posyandu agar bayinya diukur atau ditimbang. Ia meminta agar setiap desa dipastikan telah mendapat informasi yang jelas mengenai jadwal dan prosedur penimbangan serentak pada Juni 2024.

       “Mari kita libatkan semua Posyandu dan pastikan mereka memiliki peralatan yang memadai dan berfungsi dengan baik, seperti timbangan, alat ukur tinggi badan dan buku pencatatan, partisipasi kader Posyandu dan masyarakat adalah kunci keberhasilan kegiatan ini, agar data yang dihasilkan bisa mengandung akurasi dan dapat dipertanggungjawabkan,” sebutnya.

       Hassanudin mengemukakan, data merupakan dasar untuk menentukan intervensi terbaik penurunan stunting.

        “Dengan berangkat dari data yang akurat dan langkah-langkah yang terkoordinasi dengan baik, kita tahu diagnosa permasalahan, setelah tahu diagnosasnya kita juga akan tahu bagaimana terapinya, saya yakin kita dapat mempercepat penurunan stunting di Provinsi Sumatera Utara,” ujarnya.

     Lebih lanjut dikatakan, pihak TPPS Sumut juga diharapkan terus bersama-sama dan bergotong royong melakukan berbagai upaya penurunan stunting, serta melaksanakan 10 Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) sesuai amanat Kemendagri. Rencana aksi dimaksud, diantaranya, memastikan dilakukan pendataan seluruh ibu hamil dan Balita yang ada didaerahnya untuk menjadi sasaran, memastikan seluruh ibu hamil dan Balita datang ke Posyandu, memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar, serta memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi dan lainnya.

    Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Munawar Ibrahim, menyatakan, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, prevalensi stunting nasional ditargetkan sebesar 14% pada tahun 2024. Diingatkannya, hal itu membutuhkan upaya ekstra untuk mempercepat penurunan angka prevalensi stunting di Sumut di waktu yang tersisa.

     Kendati demikian, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Arief S Trinugroho, yang bertindak sebagai moderator dalam kegiatan ini optimistis target prevalensi stunting Sumut 14% tercapai. Menurutnya, sinergitas sangat diperlukan untuk mencapai target tersebut.

      “Kita yakin dan optimis bisa 14 persen, jika kita terus sama-sama bekerja, untuk anggaran kita juga bisa mengeksplore dana dana CSR atau swasta, jadi tidak hanya menggunakan APBD saja,” tuturnya.

    Tampak hadir, Kepala Bappelitbang, Alfi Syahrizal, Kepala Dinas Perindag ESDM, Mulyadi, Inspektur Provinsi Sumut, Lasro Marbun, dan sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut lainnya. Rapat tersebut juga diikuti oleh perangkat daerah Pemprov Sumut, BKKBN, dan akademisi. Van


Komentar

Berita Terkini