Para pengurus PWRI Sumut, usai rapat di Gedung Juang DHD 45 di kawasan Jalan Pemuda Medan, Senin (16/01/2023). Foto Ist |
“Saya memang mendapatkan mandat menjadi Wakil Ketua Bidang Pertanian PWRI Sumatera Utara,” ujar Ardhi Kusno saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Selasa (17/01/2023).
Ia mengaku, mandat tersebut tidak mudah, mengingat sektor pertanian di provinsi ini, khususnya tanaman pangan seperti padi, belum mampu menyejahterakan keluarga petani. Menurutnya, sejumlah kendala masih menghadang, diantaranya ketersediaan benih ataupun bibit berkualitas dengan harga terjangkau serta keterbatasan alokasi pupuk dan pestisida kimia yang selama ini kerap digunakan para petani.
“Meski telah purnabakti, para pengurus PWRI berupaya untuk tetap berkontribusi, sesuai disiplin ilmu yang dimiliki, dalam pembangunan daerah ini,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ardhi Kusno memuji beragam upaya yang telah dilakukan pihak Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumut dalam upaya menjaga kebutuhan pangan masyarakatnya. Apalagi, tingkat konsumsi masyarakat Sumut terhadap beras tergolong banyak, yakni mencapai 116 kilogram (kg) per kapita per tahun.
“Di antara tingginya alih-fungsi lahan pertanian ke peruntukan lain dan berbagai keterbatasan untuk bertanam padi, Sumatera Utara masih tetap bisa swasembada beras, sekaligus menjadi lumbung padi nasional,” tuturnya.
Ia berharap, peranserta PWRI Sumut bersama segenap elemen masyarakat, meskipun sebatas dalam berkontribusi pemikiran, mampu mewujudkan Sektor Pertanian Sumut Bermartabat.
Ketua PWRI Sumut, H Hasban Ritonga, saat memimpin rapat pengurus di Gedung Juang DHD 45, alan Pemuda No 17 Medan, Senin (16/01/2023). Foto Ist |
“Semasa aktif berdinas, beliau sempat menjadi Pelaksana Tetap Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara, sehingga kapasitasnya di sektor pertanian tidak perlu diragukan lagi,” papar Lusyantini saat ditemui di ruang kerjanya, kawasan Jalan AH Nasution Medan.
Pihaknya berharap, dukungan yang diberikan seluruh elemen masyarakat tersebut berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga petani di Sumut.
“Kita membutuhkan sumbang-saran pemikiran dari berbagai pihak, termasuk anggota PWRI yang ada hingga di tingkat kecamatan, agar sektor pertanian di Sumatera Utara lebih baik lagi di masa mendatang,” tandasnya. Fey