Medan | Selama tahun 2022, produksi Gabah Kering Giling (GKG) para petani Sumatera Utara (Sumut) mencapai 3.942.774 ton, setara dengan 2.327.419 ton beras yang dihasilkan dari areal panen seluas 751.885 hektar (ha). Jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Sumatera
Utara yang menduduki peringkat ke tujuh sentra produjsi beras nasional mampu
memenuhi kebutuhan beras masyarakatnya selama tahun 2022 sebanyak 1.881.146
ton, bahkan ada sisa sebanyak 446.274 ton beras lagi,” papar Gubsu Edy
Rahmayadi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Dirjen Prasarana dan
Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil, ke tiga pasar
tradisional di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, Selasa (27/12/2022) pagi.
Pencapaian
itu sontak diapresiasi Ali Jamil. Apalagi, dari hasil sidak di Pasar
Simpanglimun dan Pasar Sei Sikambing Medan, serta Pasar Miring Kabupaten
Deliserdang, persediaan beras tampak melimpah.
"Stok
bahan pangan pokok di Sumatera Utara hingga saat ini dipastikan dalam kondisi
aman,” tegasnya.
Stok
beras Sumut, misalnya, pada September sebanyak 737.531,83 ton, Oktober (167.760
ton), November (187.667 ton), dan Desember (316.150 ton) dengan kebutuhan masyarakat
setiap bulan Sumut berkisar 150.000 ton.
“Biasanya
harga beras dipasaran Rp11.769 per kilogram. Hari ini, dengan adanya intervensi
Kementan, melalui pasar rakyat, kita hadirkan beras dari RMU (Rice Milling
Unit, penggilingan padi, red) langsung, dengan harga khusus Rp11.000,"
ujarnya.
"Penderasan beras ke pasar
rakyat dilakukan untuk memangkas rantai distribusi yang panjang, sehingga membantu
petani dan masyarakat pada umumnya,” ungkap Ali Jamil.
Sementara, Wali Kota Medan,
diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis, mengaku, ketersediaan
bahan pokok lain tetap aman di momen Nataru ini.
"Untuk stok cabai besar 44.342,69 ton dengan harga jual Rp42.949 per
kilogram, stok bawang merah 29.407,59 ton dengan harga Rp32.015 per kilogram,
bawang putih 2.467,67 ton dengan harga jual terpantau Rp26.010 per kilogram, dan
telur ayam 6.193,43 ton dengan harga Rp28.242 per kilogram," pungkasnya.
Di
sela kegiatan, Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, menyebutkan, sebanyak 10 kabupaten menjadi lumbung padi
Sumut, masing-masing, Deliserdang (429.016 ton GKG), Simalungun (413.629 ton
GKG), Serdangbedagai (323.527 ton GKG), Mandailing Natal (287.917 ton GKG),
Langkat (257.692 ton GKG), Karo (218.129 ton GKG), Tapanuli Utara (217.628 ton
GKG), Padang Lawas Utara (206.732 ton GKG), Tapanuli Selatan (201.714 ton GKG),
dan Batu Bara (156.987 ton GKG).
“Berbagai upaya kita lakukan untuk mendongkrak
produksi beras, seperti menerapkan Indeks Pertanaman 400, gencarnya sosialisasi
pemanfaatan pupuk dan pestisida organik, termasuk elisitor Biosaka, serta
Gerakan Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pengendalian OPT (Organisme
Pengganggu Tumbuhan, red) yang dilakukan pihak UPT Perlindungan Tanaman Pangan
dan Hortikultura Sumatera Utara,” urainya yang saat itu didampingi Kepala
Bidang Tanaman Pangan, M Juwaeni dan Plh Kabid Sarana Prasarana, Heru Suwondo. Fey