Sejumlah peserta FGD Pencegahan dan Penanggulangan Teroris yang digelar pihak Divisi Humas Polri di Mapolres Deliserdang, Kamis (26/08/2021). Foto Ist |
Lubukpakam- Pihak Divisi Humas Polri menggelar Focus Diskusi Grup (FGD) Pencegahan dan Penanggulangan Teroris di Mapolres Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kamis (26/08/2021).
Menurut Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Dr Ahmad Ramadhan, kegiatan ini untuk mencegah aksi terorisme dan paham radikalisme yang berkembang di masyarakat.
"Kegiatan ini juga sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat dan ketahanan mengantisipasi paham-paham radikal," paparnya dihadapan Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Yemi Mandagi, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Pengurus Harian Badan Penanggulangan Extrimisme dan Terorisme MUI Pusat, Muhammad Makmun Rasyid, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Deliserdang.
Kombes Ahmad Ramadhan mengklaim, Polri berkomitmen melakukan pencegahan dan penindakan terhadap terorisme dengan melakukan upaya 'preventif straight' (penindakan untuk pencegahan, red) dalam menghadapi serta mewaspadai ancaman terorisme di Tanah Air.
"Tim Densus 88 Antiteror tidak melihat waktu tertentu, tetapi terus bertugas dan berupaya optimal agar dapat menciptakan rasa aman, tenteram, dan damai di tengah-tengah masyarakat," sebutnya.
Ditambahkan, preventif straight merupakan tindakan kepolisian yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Berdasarkan ketentuan tersebut, institusi Polri bisa menangkap orang yang telah memenuhi kategori seorang teroris. Berbeda dengan sebelum lahirnya undang-undang itu, Polri tidak bisa melakukan penangkapan sebelum orang dimaksud melakukan tindakan terorisme.
Lebih lanjut dikemukakan, dari hasil penyelidikan di lapangan, institusi Polri berhasil mengungkap aliran dana yang digunakan jaringan teroris di Indonesia. Para teroris memiliki dana operasional dengan menyebar kotak amal ditengah-tengah masyarakat.
"Hal itu bisa kita buktikan dengan pengungkapan ribuan kotak amal di Sumatera Utara beberapa bulan lalu yang digunakan sebagai pembiayaan kegiatan jaringan teroris," tandasnya. Coki